Hallo hallo... setelah lama tak bersentuhan dengan dunia tulis menulis rasanya kangeeen bangeeet (*kumat lebai, abaikan). Liat postingan terakhir yang entah sudah berapa tahun yang lalu rasanya beban dosa di ujung jari semakin menumpuk.
Okai lupakan curhat gak bermutu diatas, kita bakalan curhat yang (semoga) lebih berguna.
Ini pengalaman pertama permak wajah di larissa, kenapa dibilang uji nyali? karena dari jaman bayi oek oek paling gak suka dan gak telaten kalo ngurusi masalah perwajahan.
Akhir - akhir ini beban kerjaan yang menumpuk, manusia di kanan kiri yang semakin menyebalkan ditambah si Mas yang workaholic jadi dedekmu ini gak kebagian waktumu maaas (tuhkan curhat lagi), alhasil wajah kumel, butek, dan jadi lahan subur buat komedo dan bekas jerawat.
Sebenarnya wajahku ini gak terlalu susah dan bandel, tipe kulit kering dengan minyak di daerah T, jerawatpun muncul cuma disaat lagi dapet aja, cuma ya memang karena jari-jari yang terlalu aktif, harusnya mencet keyboard yang dirajinin malah mencetin jerawat, daaaan memang akhir-akhir ini males banget ngopeni wajah (jangan ditiru ya). Biasanya cuma pake facial foam, pelembab sama bedak tabur doang untuk daily activity, kalo ada acara yang rada (kudu) macak, tambahi foundation sama blush on aja sih. Krim malam yang cuma 20ml bisa tahan sampai beberapa bulan saking rajinnya gak pernah mau nyentuh.
Peeling sama masker cuma kalo pas mamihanda di rumah mau bantu aplikasiin ke wajah aja, karena apa? males jawaban nomor wahidnya sodara-sodara.
Trus kapan kita cerita larissanya??? Sekarang pemirsa...
Pertama milih di larissa jl. panglima polim kediri itu asal cap cip cup aja diantara salon - salon yang lain. Pertimbangannya cuma di harga yang lumayan terjangkau aja.
Datang di larissa jam 12 siang, dengan pede langsung menuju meja pendaftaran, ternyata harus ambil nomor antrian dulu di dekat pintu masuk. Ada sekitar 4 orang yang masih antri juga, dipikirnya 'ah bakalan cepet nih gak bakal lama-lama'. Selang dua orang dipanggilah diriku. Karena masih baru pertama kali datang sama mbak CS nya yang cantik (jujur ini) dimintai KTP dan nomor hp. Karena masih pertama disarankan untuk konsul dulu ke dokternya. Aku sih iya iya aja selama gratis (elus-elus dompet :))
Nunggu sekitar sepuluh menit dipanggillah masuk ke ruang konsultasi. Basa basi dikit langsung dicek pake alat yang ditempelin ke jidat. Diagnosanya kulit wajah kering, banyak komedo, bekas jerawat, flek, dan sel kulit mati yang lumayan WOW.. dalam hati sanubariku cuma bisa bilang, ini kulit badak bu dokter.. :D
Setelah negosiasi penjelasan fungsi facial satu per satu akhirnya berkat saran dokter jatuhlah pilihan ke facial Bio Colagen, cukup dengan Rp 180.000,-
Nanti setelah wajah rada bersih bisa dilanjutkan dengan facial rutin dengan fruit facial yang disesuaikan dengan kebutuhan kulit, dan itu lebih murah lagi sodara-sodara..
Keluar dari ruang konsultasi sudah setengah satu, rencananya mau keluar dulu sambil nunggu antrian facial yang kabarnya sekitar sejam. 45 menit berikutnya balik lagi ke Larissa tapi ternyata masih antri (emang belum sejam juga kali ya).
Menunggu sekitar 10 menit dipanggil masuk ruang perawatan, ternyata eh ternyata nunggunya pindah di dalam.. :B
Ruang tunggunya yang dalam itu gabung sama ruang perawatan rambut, nunggunya lama bangeeeet... Ruangannya adem, ada musik, sama disediakan snack dan air mineral..
Sekitar 30 menit kemudian dipanggil dan dikasih tote bag berisi kain untuk ganti, sukanya di larissa ini disediakan looker untuk menaruh barang-barang. Tempat tidurnya nyaman, ada musiknya, adem, dan terapisnya cukup friendly.
Oke kita mulai langkah pertama, pembersihan wajah dan ditambahi pijat dibahu dan punggung atas, mantab.. saking enaknya ada beberapa macam krim yang dioles kewajah saya lupa sodara - sodara (maapken).
Sampailah pada tahap ekstraksi, ini yang paling ditunggu - tunggu, siksaan lahiriah.. sebelum dimulai, mbak terapis ngasih tissue sebagai senjata kalau sampai teerjadi pertumpahan air mata. Ternyata (masih tetap seperti salon kecantikan yang lain) sakitnya luar biasa. Mungkin karena saking banyaknya komedo di kulit badak ini kali ya..
Setiap sukses mengeluarkan komedo yang lumayan bikin meringis mbak terapis langsung berhenti trus ngajak ngobrol sambil minta maaf. Lumayan juga nih ada alasan buat nangis (mumpung lagi galau juga ditinggal mas kerja kerja dan kerja).
Abis proses ekstraksi yang tidak terlalu lama dioles krim lagi, sebenarnya setiap step yang dilakukan terapis kita bakalan dikasih tau, cuma karena udah capek nunggu jadinya lupa apa saja stepnya itu.
Untuk jenis facial bio colagen ini dilakukan penyinaran juga, setelah itu ada juga alatnya yang setiap nempel dibekas komedo itu rasanya cekit-cekit. Step selanjutnya dioles dengan es yang uadeeem tapi bikin seger. Step terakhir pakai masker, warnanya putih kebiru-biruan. Sekitar 10 menit masker kering dan ditarik oleh terapisnya, selanjutnya wajah dibersihkan dari sisa masker dan trakhir dioleskan pelembab.
Rasanya wajah jadi kenyal-kenyal dan sedikit bekas merah dijidat tempat komedo membandel. Setelah ganti baju balik ke meja kasir menyerahkan nota yang diberikan oleh terapisnya. Nggak langsung bayar lho tapi antri dulu (lagi). lima menit menunggu dipanggil untuk bayar, karena masih pertama dan belum punya member Larissa jadi sekalian bikin member. Nambah bayar 25rb sebagai ganti kartunya. Kartu membernya berupa kartu flazz BCA bergambar Stawberry, sukaaa banget (kumat lebai lagi, abaikan).
Akhirnya segala perjuangan tadi berakhir di jam 4 sore dan cukup puas. Semoga bulan depan mas mau nyumbang buat perawatan disini lagi... hehehe
-tpw'17-
-tpw'17-